LIMAPULUH KOTA, Dekadepos.id –Menjelang peringatan Peristiwa Situjuah ke-76 tahun, seluruh warga Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, mengibarkan bendera merah putih di halaman rumah mereka, selama satu bulan penuh. Terhitung sejak 25 Desember 2024 hingga 25 Desember 2025.
Wali Nagari Situjuah Batua Don Vesky Dt Tan Marajo mengatakan, aksi pengibaran bendera merah putih selama sebulan penuh ini, sudah menjadi tradisi tahunan di Situjuah Batua. Ini dilakukan untuk mengenang peristiwa subuh berdarah di Lurah Kincia, Situjuah Batua, 15 Januari 1949 silam, sebagai tragedi paling memilukan, sepanjang sejarah perjuangan PDRI 1948-1949 berlangsung di Sumatera Tengah, semasa Agresi Militer II Belanda.
“Pengibaran bendera merah putih selama satu bulan penuh ini, kami lakukan dengan kesadaran tinggi. Agar jiwa-jiwa nasionalisme dan semangat bela negara yang sudah terpatri dalan dada masyarakat Nagari Situjuah Batua sejak zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetap berkobar. Sekalipun, saat ini mayoritas warga kita dalam keadaan ekonomi sedang sulit, tapi patriotisme dan rasa cinta Tanah Air, tidak boleh padam. Meskipun langit akan runtuh besok pagi,” kata Dhon Vesky Dt Tan Marajo, didampingi Sekretaris Nagari, Drs. Firdaus.
Selain mengibarkan bendera merah putih selama sebulan penuh, pemerintah nagari dan masyarakat Situjuah Batua juga sudah membersihkan areal Taman Makam Pahlawan Lurah Kincia, tempat dimana para tokoh-tokoh yang gugur dalam Peristiwa Situjuah 15 Januari 1949 dimakamkan. Termasuk, diantaranya adalah Chatib Soelaiman, mantan Ketua MPRD Sumatera Tengah yang sudah dua kali diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, namun belum terealisasikan.
Menurut Tan Marajo, dalam peringatan Peristiwa Situjuah tahun 2025 ini, Pemerintah Nagari Situjuah Batua bersama lembaga-lembaga nagari, akan kembali memberi penghargaan untuk tokoh-tokoh nasional, provinsi, kabupaten dan nagari yang dinilai peduli dengan Peristiwa Situjuah. Ini merupakan tahun kelima penghargaan diberikan. Selain kepada para tokoh, penghargaan pernah diberikan untuk para pejuang dan keluarga pejuang yang gugur dalam Peristiw Situjuah.
Sekadar diketahui, peringatan Peristiwa Situjuah 15 Januari 1949, ditandai dengan upacara di lapangan Chatib Soelaiman Situjuah Batua dan ziarah tabur bunga di tiga makam pahlawan, sudah dimulai sejak 15 Januari 1968 atas prakarsa Mayor Makinuddin HS, mantan Wedana Militer Payakumbuh Selatan sekaligus Komandan Tentara Keamanan Rakyat/Tentara Republik Indonesia (TKR/TRI) pertama di Kabupaten Limapuluh Kota. Sebelum diperingati mulai 1968, Wakil Presiden Mohammad Hatta juga pernah berziarah ke Situjuah Batua, pada 1952 silam.
Peringatan Peristiwa Situjuah, 15 Januari 1949, juga sudah menjadi agenda rutin Pemprov Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota. Bahkan, sejak tiga tahun terakhir, pelaksanaan upacara di Situjuah Batua sudah diambil-alih Pemprov Sumbar. Namuh, tetap didukung oleh Pemkab Limapuluh Kota bersama Pemerintah Kecamatan Situjuah Limo Nagari. (ds)















