Scroll untuk baca artikel
BeritaPolitik

Tiga Jam Bersama Bupati Incumbent Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

×

Tiga Jam Bersama Bupati Incumbent Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

Sebarkan artikel ini

Tiga Jam Bersama Bupati Incumbent Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

(Catatan: Doddy Sastra-Wartawan Luak Limopuluah)

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

SECARA pribadi kami sudah lama saling mengenal. Rasanya sudah berpuluh-puluh tahun, baik ketika Safaruddin Dt.Bandaro Rajo masih menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota hingga kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, silaturahmi dan kekerabatan itu tak pernah terputus.

Satu ketika, masih dalam bulan Agustus 2024 ketika suasana politik pemilihan Kepala Daerah sedang hiruk pikuk, mendadak Safaruddin Dt. Bandaro Rajo mengontak saya melalui sambungan telepon.

Doddy, nanti siang lai bisa ka rumah dinas, ado nan ka ambo diskusikan,” ujar Safaruddin Dt. Bandaro Rajo di balik gagang telepon gengamnya.

Mendapat ajakan untuk bisa bertemu dengan Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang kini masih menjabat sebagai Bupati itu, jujur tidak lah membuat saya kaget-kaget benar.

Soalnya, bukan sekali ini saja dan bahkan sudah acap kali saya dikontak Safaruddin Dt. Bandaro Rajo untuk bertemu dan bicara empat mata sekadar berdiskusi dan bicara tentang kondisi keluarga hingga berbincang-bincang tentang masalah daerah dan pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota yang kini sedang dia pimpin termasuk bicara soal politik Pilkada 2024.

” Doddy, saya sudah memastikan akan maju kembali sebagai calon bupati Kabupaten Limapuluh Kota berpasangan dengan Darman Sahladi. Alhamdulillah, DPP Partai Golkar dan DPP Partai Demokrat sudah sepakat akan berkoalisi dan memberikan kami rekomendasi berpasangan maju sebagai calon bupati dan wakil bupati. Sebagai kawan lama saya berharap, kita bersama-sama menghadapi pesta demokrasi pemilihan Bupati-Wakil Bupati Pilkada 2024, ” ujar Safaruddin membuka pembicaraan.

Ketika itu Safaruddin menyebut, bahwa visi dan misi daerah yang sudah dibuat sebagai landasan pembangunan daerah pada periode pertama menjabat bupati, disadari tentu belum seutuhnya berhasil dikerjakan.

” Masih banyak gagasan dan program pembangunan yang dirancang periode pertama menjabat bupati belum tuntas dikerjakan. Insyaallah, jika nanti diberi amanah  kembali untuk periode ke dua menjabat bupati, program  pembangunan daerah yang sudah kita laksanakan dan salah satunya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Kabupaten Limapuluh Kota, tentu akan bisa kita rampungkan pada waktu lima tahun ke depan,” ujar Safaruddin.

Safaruddin menyatakan, percepatan pembangunan IKK adalah program prioritas di era kepemimpinannya untuk bisa dituntaskan.

Untuk percepatan pembangunan IKK tersebut, ulas Safaruddin, telah berhasil dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang diberi nama RTH Mahkota Berlian di kawasan Ibukota Kabupaten (IKK) Sarilamak.

“Alhamdullilah, keinginan untuk mewujudkan bangunan dan fasilitas yang monumental di Ibukota Kabupaten yang selama ini diidamkan masyarakat akhirnya berhasil kita wujudkan. Pembangunan RTH Mahkota Berlian itu dapat menjadi momentum keseriusan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dalam pembangunan Ibukota Sarilamak, ” ungkap Safaruddin.

Dikatakan Safaruddin, RTH dapat menjadi pusat kegiatan maupun pusat rekreasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sekaligus menjadi ikon Limapuluh Kota di masa yang akan datang.

Diakui Safaruddin, RTH juga memiliki efek berganda terhadap berbagai sektor, utamanya sarana olahraga, perkembangan UMKM maupun promosi pariwisata.

RTH Mahkota Berlian yang berada di kawasan komplek kantor bupati itu keberadaannya multi fungsi, selain sebagai kawasan ruang terbuka hijau dan sarana olahraga serta area bermain bagi keluarga serta tempat berlangsung ivent-ivent besar daerah,” ujar Safaruddin.

Disebutkan Safaruddin, jika nanti pada Pilkada 2024 masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota masih memberinya amanah sebagai bupati, pembangunan IKK yang akan menjadi etelase daerah Kabupaten Limapuluh Kota itu akan terus disempurnakan.

“Berbagai program pembangunan tentunya tidak hanya fokus percepatan pembangunan IKK saja, namun kebijakan pembangunan juga diarahkan ke nagari-nagari terluar maupun terjauh dari Ibukota Kabupaten Limapuluh Kota, Sarilamak. Untuk mendukung pembangunan kawasan terluar atau terjauh dari IKK ini,  Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diinstruksikan untuk memberikan perhatian khusus kepada sejumlah wilayah yang masuk kategori terluar atau terjauh dari IKK  tersebut. Ini adalah salah satu bukti komitmen kita  dalam membangun dari daerah pinggiran” ungkap Safaruddin.

Kedepan, ulas Safaruddin,  jika masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota masih memberikan amanah ke pundaknya sebagai bupati, percepatan pembangunan di daerah pinggiran ini akan kita lanjutkan.

Dikatakan Safaruddin, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan yang berada di daerah pinggiran akan memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

” Program pembangunan jalan dan jembatan yang akan menghubungkan Ibukota Pemerintahan Nagari  akan terus diupayakan, sehingga nantinya akses jalan akan menjadi sarana infrastruktur yang sangat layak untuk masyarakat yang ada di wilayah pinggiran” kata Safaruddin.

Safaruddin mengakui, masih ada  beberapa wilayah di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota yang perlu perhatian Pemerintah Daerah, karena dalam kondisi minim infrastruktur yang memadai.

“Percepatan pembangunan akan terus menjadi program prioritas untuk menunjang dan mendorong aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat di kecamatan, nagari hingga jorong. Ini merupakan hal penting yang kami upayakan agar terealisasi hingga dapat menjadi akses pertumbuhan ekonomi. Termasuk infrastruktur secara umum yang meliputi, jalan, jembatan, telekomunikasi hingga fasilitas-fasilitas pelayanan masyarakat lainnya,” ujar Safaruddin.

Dalam percakapan yang tidak terasa memakan waktu selama 3 jam itu, Safaruddin juga mengungkapkan tentang obsesinya  akan menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai daerah yang kuat dan maju ekonomi masyarakatnya.

” Kabupaten Limapuluh Kota sebagai daerah yang tumbuh dan berkembang dari sektor pertanian, perkebunan dan peternakan serta sektor pariwisata, ke depan sektor ini harus terus menjadi perhatian kita untuk dikembangkan,” ujar Safaruddin.

Safaruddin juga menjelaskan, Visi daerah yaitu membangunan Kabupaten Limapuluh Kota Madani dan Berkelanjutan yang telah rancang dan telah ditetapkan,  sudah sejalan dengan RPJMD Kabupaten Limapuluh Kota hingga tahun 2026.

” Tiga tahun kepemimpinan Safaruddin, Pemkab Limapuluh Kota telah banyak hal positif yang telah dilakukan, seperti meningkatkan sumber daya manusia termasuk tentang keberadaan guru-guru agama. Sejak tahun 2021 banyak sekolah yang tidak memiliki guru agama mulai dari SD hingga SMA, kini sudah ratusan guru agama yang kita angkat dari guru honor menjadi PPPK,” ungkap Safaruddin.

Safaruddin juga mengungkapkan, selama pemerintahannya, Pemkab Limapuluh Kota juga berhasil memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat melalui program BPJS Kesehatan.

” Tiga tahun kepemimpin Safaruddin, jaminan kesehatan masyarakat sudah mencapai 91 persen dan sudah naik sebesar 30 persen. Insyaallah pada tahun 2025 jaminan kesehatan masyarakat melalui  program BPJS Kesehatan, bisa dicapai 95  persen dan pada akhirnya nanti semua masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota akan berobat secara gratis,” ujar Safaruddin.

Dipenghujung pembicaraan Safaruddin bicara tentang kondisi politik Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota yang saat ini sedang berkembang.

Meski sebagai politikus senior yang sudah kenyang asam garam karena sudah berpuluh tahun menggeluti dunia politik dan terbukti sudah 4 periode menjadi wakil rakyat di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota hingga jabatan tertinggi dipercaya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan pernah terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Safaruddin memahami dinamika politik yang sedang berkembang saat ini

” Kita berharap, dinamika politik yang berkembang saat ini semoga tidak menjadikan perbedaan pilihan itu terjadinya perpecahan di tengah masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, karena berbeda pilihan pada pesta demokrasi itu adalah hal biasa.” pungkas Safaruddin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *