Scroll untuk baca artikel
KesehatanPemerintahan

Pola Konsumsi Masih Jadi Kendala Percepatan Penanganan Stunting Di Sumbar

×

Pola Konsumsi Masih Jadi Kendala Percepatan Penanganan Stunting Di Sumbar

Sebarkan artikel ini

Payakumbuh, Dekadepos.id

Pola konsumsi atau pemberian makanan kepada anak masih menjadi satu penyebab dalam percepatan Penanganan Kasus Stunting di Sumatera Barat, sebab selama ini orangtua lebih mengutamakan jumlah atau banyak makanan yang diberikan kepada anak dibandingkan dengan protein. Kondisi itu menyebabkan banyak anak-anak yang kekurangan protein.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Selain itu, berbagai pola hidup lainnya juga menjadi kendala dalam upaya percepatan Penanganan Stunting, diantaranya anggota keluarga yang merokok didalam ruangan/rumah yang terdapat ibu hamil ataupun anak-anak. Berbagai pola hidup yang tidak sehat tersebut diharapkan dapat dikurangi kedepannya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Ketua Tim Keuangan dan BMN, Dini Fauzia saat memberikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana yang digelar anggota DPR-RI Komisi IX, Ade Rezki Pratama bersama BKKBN sebagai Mitra kerja di Gedung Serbaguna Kecamatan Payakumbuh Selatan, Sabtu sore 14 Agustus 2024.

” Iya, Pola konsumsi atau pemberian makanan kepada anak masih menjadi satu penyebab dalam percepatan Penanganan Kasus Stunting di Sumatera Barat, sebab selama ini orangtua lebih mengutamakan jumlah atau banyak makanan yang diberikan kepada anak dibandingkan dengan protein,” ucap Dini.

Lebih jauh Dini mengatakan bahwa, selama ini orang tua masih mengutamakan memberikan lauk/protein yang sedikit kepada anak mereka, sehingga anak-anak kekurangan protein harian.

” Anak-anak kita selama ini kekurangan protein harian, sebab orang tua lebih mengutamakan banyak memberikan nasi dibanding lauk/protein,” tambahnya.

Saat ini menurutnya, Sumatera Barat merupakan darah nomor 2 tertinggi kasus Stunting di Pulau Sumatera. Kondisi ini dinilai sangat miris ditengah sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada.

” Di Sumatera Barat sumberdaya alam dan sumberdaya manusia melimpah, Namum mirisnya angka stunting kita nomor 2 tertinggi di Pulau Sumatera. Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Sebab angkanya terus naik dari tahun sebelumnya.” Tutup Dini.

Sementara Pj. Walikota Payakumbuh diwakili Asisten 1, Dafrul Pasi menyebutkan bahwa Pemko Payakumbuh berkomitmen untuk terus mempercepat penanganan angka Stunting di daerah dengan 47 Kelurahan itu. Dengan upaya maksimal itu, jumlah atau angka Stunting tiap tahunnya terus turun.

” Program penurunan angka stunting merupakan program prioritas Nasional, termasuk di Kota Payakumbuh. Tiap tahunnya angka terus turun.

Sejak awal tahun 2024 dari 329 kasus, hingga Juli 2024 menjadi 190 kasus Stunting,”ucapnya.

Bahkan sebagai bentuk keseriusan dalam percepatan Penanganan Stunting, Pemerintah Kota Payakumbuh mengalokasikan anggaran mencapai 10 M lebih.

” Kota Payakumbuh menganggarkan untuk penanganan stunting 10 miliar lebih.” Tutupnya.

Sementara anggota Komisi IX, DPR-RI Ade Rezki Pratama menyebutkan bahwa untuk mewujudkan keluarga berkualitas perlu saling bangun dan memperhatikan sesama anggota.

” Tentu untuk untuk mewujudkan keluarga berkualitas perlu saling bangun dan memperhatikan sesama anggota,” tambahnya.

Lebih lanjut Politisi Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa jika semua unsur/pihak telah terkoneksi dengan baik, semua persoalan ditengah masyarakat bisa diselesaikan dengan baik.

Sementara terkait persoalan Stunting yang banyak diakibatkan oleh orang tua yang tidak menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak-anaknya. Sehingga perlu peranan banyak pihak, salah satunya dengan menjadi bapak asuh.

” Tentu persoalan Stunting perlu peranan banyak pihak, salah satunya dengan menjadi bapak asuh. Sebab banyak orang tua yang tidak bisa menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak-anaknya. Termasuk untuk jangan hamil terlalu muda ataupun tua,” ucap anggota DPR-RI tiga periode itu.

SAMPAIKAN PESAN PRESIDEN TERPILIH

Dalam kegiatan yang diikuti puluhan masyarakat dari berbagai unsur itu, Ade juga menyampaikan pesan Presiden RI terpilih hasil PILPRES 14 Februari lalu, Prabowo Subianto. Ade mengatakan Presiden terpilih Prabowo menyimpan banyak harapan kedepannya untuk membangun fisik dan SDM di Sumatera Barat.

” Bapak Presiden terpilih, Prabowo Subianto menyimpan banyak harapan kedepannya untuk membangun fisik dan SDM di Sumatera Barat.” Tutupnya. (Edw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *