Scroll untuk baca artikel
Politik

Muhammad Fajar Rillah Vesky, Jurnalis Kritis Itu jadi Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota

×

Muhammad Fajar Rillah Vesky, Jurnalis Kritis Itu jadi Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota

Sebarkan artikel ini

Muhammad Fajar Rillah Vesky, Jurnalis Kritis Itu jadi Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota

Catatan: Doddy Sastra
(Anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah)

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

TIGA PULUH LIMA orang anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode
2024-2029, hari ini Selasa 6 Agustus 2024 resmi diambil sumpah dan janjinya sebagai wakil rakyat dalam rapat paripurna istimewa DPRD  di aula DPRD Kabupaten Limapuluh Kota di Bukuk Limau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Dari 35 orang anggota legislatif yang diambil sumpah dan janjinya itu, salah seorang diantaranya adalah tokoh muda Luak Limopuluah, M. Fajar Rillah Vesky yang lahir dan dibesarkan dari profesi jurnalis yang dikenal cerdas, berani dan kritis, terutama  menyikapi masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat.

Tentunya, tidak mudah bagi seorang  frv, demikian nama pena Muhammad Fajar Rillah Vesky, jika menulis atau melahirkan karya jurnalistik di Harian Pagi Padang Ekspres tempat dia mengabdi sebagai pekerja pers, sebelum melabuhkan pilihan menjadi politikus di DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Limapuluh Kota.

” Mengambil keputusan untuk terjun ke dunia politik dan memilih Partai Golkar sebagai lembaga penyaluran idiologi politik, tentu butuh pemikiran dan pertimbangan yang sangat matang, ” ujar M. Fajar Rillah Vesky pada penulis, jauh sebelum putra sulung Don Vesky Dt. Tan Marajo, Walinagari Situjuah Batua itu memastikan diri terjun ke dunia politik dan menjadi kader Partai Golkar.
DITEMPA SEJAK  SMA
Sebelum hijrah dari profesi wartawan menjadi politikus dan sukses terpilih menjadi wakil rakyat  di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dari Partai Golkar  dengan suara terbanyak di Daerah Pemilihan Limapuluh Kota III pada Pileg  2024, sejak muda belia M.Fajar Rillah Vesky memang  punya bakat menulis.

Bakat menulisnya diasah sejak dia  masih sekolah di tingkat SLTP, diawali dengan menulis puisi dan cerita pendek untuk kebutuhan koran dinding di sekolah sebagai bentuk pembinaan bagi anak didik  yang memiliki bakat jadi penulis.

Bakat menulis M. Fajar Rillah Vesky  semakin menonjol, ketika dia mulai melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Situjuah Limo Nagari. Bahkan dari ratusan peserta didik  yang  sekolah di tempat itu , M.Fajar Rillah Vesky termasuk salah seorang murid  jadi kebanggaan, karena karya tulis yang dibuatnya sering di muat di sejumlah halaman surat  kabar dan bahkan acap kali meraih juara dalam banyak lomba karya tulis yang mengharumkan nama  sekolah.

Ketika  masih menjalani pendidikan di SMA N 1 Situjuah Limo Nagari itulah penulis mengamati bakat menulis  M. Fajar Rillah Vesky yang mulai tertarik mengeluti dunia jurnalistik dan  akhirnya mencoba mengajak M. Fajar Rillah Vesky sekaligus membimbingnya untuk menjadi wartawan di Surat Kabar Mingguan DETEKSI yang penulis kelola sebagai Pemimpin Redaksi.

Inilah hebatnya seorang M. Fajar Rillah Vesky. Meski pun bekerja paruh waktu sehabis pulang sekolah, bahkan tidak jarang terjadi belum sempat ia pulang ke rumah mengganti seragam sekolah, M. Fajar Rillah Vesky langsung datang  ke kantor redaksi Surat Kabar Mingguan DETEKSI yang berkantor di Kota Bukittingi untuk menjalankan tugasnya sebagai wartawan sekaligus membantu tugas redaksi.

Bakat jurnalis M. Fajar Rillah Vesky semakin berkembang ketika dia bergabung menjadi wartawan di Harian Pagi Padang Ekspres (Jawa Pos Group) dan dipercaya sebagai Kepala Perwakilan untuk Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Bukittinggi.

Bahkan pemegang sertifikat Wartawan Utama dari Dewan Pers dan anggota Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI)  ini,  menjadi sosok wartawan sangat disegani di Provinsi Sumatera Barat, utamanya di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, karena karya jurnalistik yang dihasilkannya tergolong tajam dan berani mengkritisi pemerintah daerah dan mengontrol berbagai lembaga, dinas dan instansi yang patut dia kontrol.

Kini,  sang penulis buku sejarah Peristiwa Situjuah dan buku Gua Lida Ajer serta pengarang berpuluh judul buku lainnya itu telah hijrah dari ‘parlemen jalanan’ menjadi anggota parlemen benaran di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota.

Pertanyaannya mungkinkah seorang  M. Fajar Rillah Vesky yang memiliki pena yang sangat tajam ketika masih melakoni profesi wartawan yang telah membesarkan namanya, kelak akan berobah sikap setelah diberi amanah menjadi wakil rakyat?

Pada bagian akhir dari catatan ini penulis ingin menyampaikan, bahwa sampai detik ini yang belum berubah dari seorang M. Fajar Rillah Vesky adalah sikap sopan dan santunnya yang sejak dulu selalu menghormati para seniornya.

Terbukti, sehari jelang prosesi pembacaan sumpah dan janjinya sebagai wakil rakyat dalam rapat paripurna istimewa DPRD  di aula DPRD Kabupaten Limapuluh Kota di Bukuk Limau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, M.Fajar Rillah Vesky mengirim pesan singkat lewat media sosial WhatsApp kepada penulis.

Ini pesan singkat lewat surat elektronik yang penulis terima dari tokoh muda M.Fajar Rillah Vesky  yang penulis dorong dan do’akan, kelak  bakal jadi  pemimpin di Kabupaten Limapuluh Kota. Semoga!

Assalamualaikum, Bang.
Mohon maaf, karena berbagai keterbatasan dan kondisi, awak lah lamo indak berkabar. Semoga Abang dan keluarga tetap sehat. Aamiin.

Mohon izin melaporkan. Insyallah, kito dilantik sebagai anggota DPRD Limapuluh Kota, Selasa, 6 Agustus 2024. Mohon doa dan restu, semoga pelantikan berjalan lancar dan diridhai Alllah.

Tarimokasih banyak atas segala bantuan, support, dan backup Abang jo keluarga besar selamo iko. Mohon, untuk kamuko,  awak tetap ditunjuakajari, dikawal, dibimbiang, dan dinasehati.

Salam Hormat
M. Fajar Rillah Vesky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *