Limapuluh Kota, Dekadepos.id
Jelang pelaksanaan Ibadah kurban pada Lebaran Idul Adha tanggal 17 Juni mendatang, sejumlah peternak di Kabupaten Limapuluh Kota terus memperbanyak stok sapi yang akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hewan korban masyarakat tahun ini.
Bahkan beberapa peternak telah mulai membeli sapi sejak dua bulan lalu. Tingginya permintaan hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Limapuluh Kota maupun untuk Kota Payakumbuh membuat peternak harus mendatangkan sampai dari luar daerah, bahkan dari Luar Provinsi Sumatera Barat, sebab sapi lokal (Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh) belum mampu memenuhi tingginya permintaan sapi tiap tahun.
Hal tersebut diungkapkan Eko Prasetyo (30) peternak Sapi di Nagari Pincuran Botuang Kenagarian Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota baru-baru ini.
” Iya, kami (peternak) sejak dua bulan lalu mulai membeli stok sapi untuk kebutuhan kurban pada Lebaran Idul Adha nanti. Sebab permintaan sapi sudah mulai dari masyarakat,” ucapnya beberapa hari lalu di Kandang Sapi miliknya.
Eko juga menambahkan, permintaan sapi diperkirakan akan terus meningkat kedepannya, terutama satu pekan jelang pelaksanaan Ibadah Kurban.
” Permintaan sapi diperkirakan akan terus meningkat kedepannya, terutama satu pekan jelang pelaksanaan Ibadah Kurban,” tambahnya.
Sementara terkait harga jual sapi, menurut Eko disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
” Untuk harga jual kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, ada yang Rp. 16, 17 hingga Rp.18 juta,” ungkapnya.
Untuk kebutuhan kurban, jenis sapi yang biasanya banyak dicari masyarakat adalah Sapi Bali. Sapi tersebut didatangkan dari beberapa daerah di Sumatera Barat, diantaranya dari Pesisir Selatan, Pariaman serta dari luar Provinsi Sumatera Barat yakni dari Lampung.
” Untuk stok sapi kita datangkan dari beberapa daerah di Sumatera Barat, diantaranya dari Pesisir Selatan, Pariaman serta dari luar Provinsi Sumatera Barat yakni dari Lampung. Dan harga jual kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, ada yang Rp. 16, 17 hingga Rp.18 juta.” Tutup Eko. (Edw)















