Scroll untuk baca artikel
KesehatanTeknologi

Penerapan Lean Green di UMKM Payakumbuh, Sumatera Barat

×

Penerapan Lean Green di UMKM Payakumbuh, Sumatera Barat

Sebarkan artikel ini

Oleh : Winny Alna Marlina

Industrialisasi global yang pesat telah menghasilkan peningkatan ekonomi tetapi juga berdampak buruk pada lingkungan. Hasil limpah dari industri yang mencemari lingkungan dihasilkan dari produk sisa dari industri terutama dari sisa kemasan produk yang terbuat dari plastik (Ramos, 2018).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sisa sampah yang tidak terpakai dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) karena pengelolaan sampah masih minim di Indonesia begitu juga di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Kota Payakumbuh masih dalam keadaan darurat sampah saat ini karena kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Payakumbuh melebihi dari daya tampung, padahal luas TPA ini 1,5 hektare.

Payakumbuh adalah salah satu Kota di Sumatera Barat yang masih memiliki permasalahan sampah akibat dari jumlah sampah yang dihasilkan kurang lebih dari 80 ton sehingga daya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melebihi kapasitas. Sisa industri dari sisa kemasan yang mencemari lingkungan dibiarkan tanpa pengelolaan. Padahal Kota Payakumbuh salah satu kota yang terkenal dengan kuliner malam dan UMKM yang banyak berjumlah 612 usaha.

Perubahan teknologi dan persaingan bisnis, menuntut perusahaan untuk memperhatikan lingkungan, yang salah satunya dengan menerapkan Lean-Green Manufacturing yang dapat mempengaruhi kinerja operasional perusahaan terutama pelaku usaha UMKM.

Salah satu kesulitan yang dihadapi UMKM adalah melakukan perbaikan rutin yang menghambat karyawan untuk membuat rutinitas perbaikan. Selain itu, UMKM seringkali hanya membuat rencana jangka pendek, yang mengakibatkan ketidaksesuaian antara prosedur operasional sehari-hari dan prosedur perbaikan yang diinginkan dalam jangka panjang.

Penelitian ini memiliki urgensi (tingkat kegawatan) tinggi karena berhubungan dengan lingkungan dan bagimana pelaku usaha dalam memproduksi produk yang ramah lingkungan.

Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan tipe kausalitas. Objek penelitian ialah pemilik UMKM di Payakumbuh. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden. Pengumpulan data dilakukan tahun 2024. Pengolahan data menggunakan PLS-SEM dengan sampel sebanyak 103 orang.

Hasil penelitian didapat bahwa 3R dan Life Cycle Management signifikan terhadap kinerja lingkungan. Artinya green manufacturing signifikan terhadap kinerja lingkungan pada UMKM Payakumbuh. Dengan demikian, hanya Keterlibatan Karyawan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Lingkungan sebagai representasi lean manufacturing. Perusahaan manufaktur terutama mempekerjakan personel dengan keterampilan dalam manajemen proses rutin, manajemen kualitas, dan lean manufacturing. Just In Time, Total Preventive Management dan Total Quality Management tidak signifikan dalam lean manufacturing.

Disarankan untuk menggunakan teknik lean JIT dan TQM untuk meningkatkan kinerja operasional dan meningkatkan penjuala. Objek penelitian, UMKM, menjadi alasan mengapa lean manufacturing tidak berdampak signifikan pada kinerja operasional dalam penelitian ini. 60–90% implementasi lean gagal di sebagian besar bisnis lean manufacturing (Saabye, 2022).

Mengacu pada penelitian sebelumnya tentang metodologi lean dan peningkatan kinerja operasional yang berkelanjutan, penelitian ini tidak menghasilkan dampak signifikan pada kinerja operasional.

Penelitian ini menemukan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional, yang menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan, just-in-time, manajemen siklus hidup, manajemen pencegahan total, dan manajemen kualitas total tidak signifikan. 3R merupakan pendekatan manufaktur berkelanjutan yang berdampak signifikan terhadap kinerja lingkungan UKM dan relevan dalam berbagai studi penelitian (Hermawan, 2023), (Maldonado, 2023).

Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya manufaktur hijau yang memengaruhi kinerja operasional, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode lean dan green manufacturing secara signifikan meningkatkan efisiensi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *